Pengertian dan Tujuan Kokurikuler di SD
Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan intrakurikuler. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter siswa2. Kegiatan ini secara strategis menjembatani pembelajaran konseptual di dalam kelas dengan penerapannya di kehidupan nyata, sehingga siswa dapat mengembangkan kompetensi secara lebih utuh dan kontekstual.
Secara spesifik, kegiatan kokurikuler bertujuan untuk mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan, yaitu:
Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kewargaan.
Penalaran kritis.
Kreativitas.
Kolaborasi.
Kemandirian.
Kesehatan.
Komunikasi.
Bentuk Kegiatan Kokurikuler
Satuan pendidikan di tingkat SD dapat memilih dan mengembangkan kegiatan kokurikuler dalam tiga bentuk utama:
Pembelajaran Kolaboratif Lintas Disiplin Ilmu
Bentuk ini mengintegrasikan dua atau lebih mata pelajaran dalam satu tema yang relevan14. Tujuannya adalah membantu siswa melihat keterkaitan antarilmu dan memperdalam pemahaman melalui pengalaman yang nyata.
Contoh: Sebuah proyek dengan tema "Lingkunganku Sehat, Aku Kuat" dapat melibatkan beberapa mata pelajaran sekaligus. Siswa mengamati kondisi lingkungan (IPAS), mengolah data temuan (Matematika), menulis pesan kampanye (Bahasa Indonesia), dan mendesain poster (Seni dan Budaya).
Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH)
Kegiatan ini berfokus pada pembentukan karakter melalui pembiasaan positif yang dilakukan secara rutin dan terencana17. Ketujuh kebiasaan tersebut adalah: 1) Bangun pagi; 2) Beribadah; 3) Berolahraga; 4) Makan sehat dan bergizi; 5) Gemar belajar; 6) Bermasyarakat; dan 7) Tidur Cepat.Cara Lainnya
Bentuk ini memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan kegiatan lain yang sesuai dengan nilai-nilai, potensi, kebutuhan murid, dan konteks lokal. Kegiatan ini bisa berupa program unggulan atau ciri khas sekolah.
Contoh: Sekolah yang berada di daerah pengrajin batik dapat membuat kegiatan kokurikuler membatik untuk menanamkan kecintaan pada warisan lokal sekaligus mengasah keterampilan siswa.
Alokasi Waktu Kokurikuler di SD
Alokasi waktu untuk kegiatan kokurikuler di tingkat SD telah diatur dalam struktur kurikulum dan bersifat fleksibel dalam pengelolaannya. Total alokasi waktu dalam satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:
Kelas I dan II: 216 JP/tahun.
Kelas III dan IV: 252 JP/tahun.
Kelas V: 252 JP/tahun.
Kelas VI: 224 JP/tahun.
Perancangan dan Pelaksanaan
Agar efektif, kegiatan kokurikuler di SD harus dirancang secara terencana dengan beberapa tahapan:
Pembentukan Tim Kerja: Kepala sekolah membentuk tim yang terdiri dari koordinator, guru kelas, dan guru mata pelajaran.
Analisis Kebutuhan: Sekolah melakukan analisis terhadap kebutuhan belajar siswa, minat dan bakat, serta sumber daya yang dimiliki.
Perancangan Aktivitas: Kegiatan dirancang dengan alur yang mencakup pengalaman belajar untuk memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
Asesmen dan Pelaporan: Penilaian dilakukan melalui asesmen formatif (selama proses) dan sumatif (di akhir kegiatan). Hasilnya dilaporkan dalam bentuk deskripsi di kolom tersendiri pada rapor hasil belajar.
Peran Kemitraan
Keberhasilan kegiatan kokurikuler di SD sangat didukung oleh kemitraan dengan berbagai pihak yang dikenal sebagai Catur Pusat Pendidikan, yaitu:
Satuan Pendidikan: Sebagai perancang dan pengendali utama kegiatan.
Keluarga: Sebagai mitra utama dalam memberikan teladan dan dukungan di rumah.
Masyarakat: Sebagai sumber belajar, narasumber, dan tempat siswa mengaktualisasikan diri dalam konteks yang lebih luas.
Contoh Perencanaan Kokurikuler Pada Tingkat SD:
9 komentar:
Jazakumulohukhoer berbagi ilmunya...sehat selalu PS Hebat
Haturnuhun
Terimakasih sudah berbagi pa, sangat membantu buat referensi di sekolah kami
Terima kasih banyak gih pa Zul. Sangat bermanfaat
hatur nuhuun kang Izoel, sangat bermanfaat
Terima kasih atas ilmunya ya
Sami2 kang
Hatur nuhun pawas👍🙏
terimakasih Pa
Posting Komentar